Selasa, 21 Mei 2013

WEWENANG (Authority)



Defenisi Wewenang
·         Wewenang adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat sesuatu
·         Dalam manajemen wewenang dapat dipandang sebagai kekuasaan untuk meminta orang lain melakukan perbuatan-perbuatan tertentu, bekerja secara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
·         Di dalam wewenang, termasuk kekuasaan untuk mengambil keputusan, dan memaksakan pelaksanaannya, serta kekuasaan untuk memerintah
·         Kepatuhan dapat diperoleh melalui pemberian perhatian, memberi penjelasan / pengertian tentang sesuatu, bujukan, sanksi-sanksi, permintaan, atau bahkan paksaan. Tetapi dalam manajemen modern sikap paksaan untuk memperoleh keputusan dari bawahan harus dihindari

Sumber-Sumber Wewenang
·         Menurut G.R. Terry : ada dua golongan besar pendapat yang menerangkan tentang sumber wewenang
-  Golongan Pertama adalah kelompok pendekatan Institusional
-  Golongan Kedua adalah kelompok pendekatan kepatuhan

Sumber Wewenang (Pendekatan Institusional)
                Menurut pendekatan ini, wewenang bersumber dari hak milik meliputi hak untuk menggunakan milik dan untuk menentukan cara penggunaannya melalui suatu pengaturan yang dibenarkan baik oleh masyarakat maupun hokum, dan dilaksanakan dalam batas-batas yang ditetapkan oleh undang-undang.
                Didalam satuan organisasi yang dipergunakan terdapat status atau kedudukan dari mereka yang melakukan kegiatan-kegiatan manajemen, yang besar kecilnya tergantung pada kekuasaan yang melekat pada hak milik. Kekuasaan tersebut, sebagian didelegasikan pada manajer-manajer.
                Dalam satuan organisasi perusahaan kecil, pemilik dan pemimpinnya adalah satu dan sama, langkah pendelegasian wewenang adalah jelas dan terang. Bila hal itu terjadi dalam sebuah perusahaan besar, para pemilik (pemegang saham) melalui Dewan komisaris, mendelegasikan wewenang mereka kepada Direktur Utama perusahaan yang untuk selanjutnya mendelegasikan kepada para staf dijajarannya seterusnya sampai ke jajaran yang terendah.
                Bila hak milik sifatnya umum (Negara) atas nama rakyat, pemerintah mengatur dan memberikan hak (wewenang) serta cara penggunaannya kepada manajer-manajer yang dipilih atau diangkat sesuai dengan undang-undang. Wewenang manajer berasal dari Negara/pemerintah atas nama rakyat, dan dengan wewenang itu seorang manajer menjalankan haknya, tugasnya, dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan-tujuan umum (Negara).
Sumber Wewenang (Pendekatan Kepatuhan)
                Menurut pendekatan ini, adanya wewenang manajer karena ada kepatuhan atas kekuasaan tersebut dari bawahan. Menurut pendekatan ini seorang manajer tidak mempunyai wewenang apa-apa jika tidak ada kepatuhan dari bawahan. Kepatuhan bawahan merupakan kunci, apakah wewenang berfungsi atau tidak. Dukungan bawahan menentukan kelancaran jalannya penggunaan wewenang, disamping pengetahuan tentang hubungan-hubungan kemanusiaan, kecakapan teknis dan kecakapan berkomunikasi.
                Mengapa Bawahan Patuh
·         Untuk memperoleh persetujuan dan penerimaan oleh sesame pekerja
·         Untuk memberikan sumbangan kepada pelaksanaan suatu kepentingan atau tujuan yang dipandang baik.
·         Untuk memenuhi tuntutan moral yang baku dan tepat
·         Untuk mendapatkan upah.
Alasan-alasan tersebut diatas tidak semata-mata hanya terdapat pada pendekatan kepatuhan, tetapi dalam pendekatan kepatuhan hal ini menjadi tekanan utama.

Pertimbangan Atas Sumber wewenang
·         Karena jabatan atau hubungan-hubungan organisasi yang dijalankan
·         Karena putusan undang-undang
·         Karena kepatuhan seseorang yang  diberikan melaui popularitas, kebiasaan atau lamanya hubungan kerja
·         Karena pengakuan atas kecakapan atau pengetahuan mengenai situasi.
Batas-Batas Wewenang
                Tidak ada seorang manajer yang dapat memaksakan kegiatan tertentu supaya dilaksanakan bawahannya hingga melampaui wewenangnya. Jadi, ada batas tertentu dari wewenangnya. Wewenang seseorang berdasarkan persetujuan atau keputusan atasannya dibatasi atau mempunyai berdasarkan persetujuan atau keputusan atasannya dibatasi atau mempunyai batas tertentu baik tentang luas maupun isi wewenang itu. Ini memungkinkan orang lain bekerja sama karena hubungan wewenang menjadi seimbang dan sepadan dan dengan keterikatan dan keterbatasan wewenang tersebut semua orang dalam organisasi bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendelegasian Wewenang
                Mendelegasikan wewenang menjadi bagian penting dalam kelancaran roda organisasi, karena unit-unit organisasi memerlukan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan memerlukan pendelegasian wewenang dari pimpinan.
                Mendelegasikan berarti memberi wewenang untuk melaksanakan tugas khusus dari seorang manajer kepada bawahannya. Dalam pendelegasian wewenang tidak semua wewenang diserahkan, wewenang penuh tetap ditangannya, sebagian dari wewenang tetap ditangannya tetapi pimpinan bertanggungjawab atas keseluruhan wewenang kepada pimpinan yang lebih tinggi
Pentingnya Pendelegasian wewenang
                Pendelegasian wewenang adalah penting untuk proses pengaturan organisasi. Seorang manajer harus mendelegasikan wewenang karena dua hal : Ia menanggung lebih banyak yang dapat dikerjakan sendiri, dan ketajaman pikiran atas kehidupan organisasi (perubahan / perkembangan dan kemajuan).
                Pendelegasian wewenang dilakukan oleh si pemberi kepada si penerima wewenang. Untuk memudahkan si penerima, pendelegasian wewenang hendaknya tertulis dan khusus. Langkah ini nyata, di dalamnya diterangkan hubungan yang diharuskan dan sekaligus cara ini untuk menghilangkan keragu-raguan.
Persoalan pendelegasian
                Dalam prakteknya ada kemungkinan terjadi manajer enggan memberikan pendelegasian wewenang kepada bawahannya karena :
*  Kurang percaya kepada bawahan
*  Bawahan dianggap tidak cakap dalam menerima pendelegasian wewenang
*  Ada kecenderungan yang normal diantara orang-orang yang dibebani dengan kegiatan tertentu untuk ingin melaksanakannya sendiri
*  Tidak berani menanggung resiko atas kemungkinan kesalahan yang dilakukan bawahan, setelah pendelegasian wewenang terjadi
Langkah Ke Arah Pendelegasian Wewenang
Langkah-langkah tersebut :
·         Adakan suatu suasana kerja yang bebas dari rasa takut
·         Berikan penjelasan yang tepat bersamaan dengan tindakan yang diambil
·         Tentukan keputusan dan tugas-tugas yang harus didelegasikan
·         Pilihlah deenga bijaksana orang yang akan menerima pelimpahan / pendelegasian wewenang
·         Berikan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh dan utuh
-     Berikan bantuan bagi si penerima wewenang, bila mereka memerlukan nasihat atau ingin          
       berkonsultasi dengan anda